Jemberpost.com- Pardi warga Dusun Mandigu Desa Sidodadi Kecamatan Tempurejo adalah salah seorang dari sekian banyak warga Jember yang kreatif, kreatifitas Pardi tersebut diwujudkan dalam bentuk kepiawaiannya memanfaatkan limbah kaca menjadi cindera mata menarik dan bernilai seni tinggi. Debut karir Pardi bergelut dengan limbah kaca dimulai pada saat dirinya saat merantau ke Pulau Dewata Bali, dirasa Bali kurang menguntungkan akibat sepinya kunjungan wisatawan asing maupun domestik pasca aksi peledakan bom, maka Pardi kembali ke kampung halamannya untuk terus berkarya dan menuangakan ide-ide kreatifnya melalui kerajinan kaca yang dibuatnya seperti vas bunga, tempat lilin, dan asbak dalam berbagai ukuran.
Pengrajin kaca Mandigu binaan dari Dinas Pemuda & Olahraga (Dispora) Pemkab Jember tersebut mengaku mendatangkan langsung limbah kaca tersebut dari toko kaca yang ada di Jember, hampir tiap hari Pardi didampingi oleh istrinya mencari pecahan kaca yang terbuang tersebut dari toko kaca. Untuk membuat kerajinan kaca yang tampik apik dan unik tersebut tidak tanggung-tanggung Pardi dalam tiap harinya membutuhkan limbah kaca sebanyak 50 Kg, atau sekitar 1500 Kg limbah kaca tiap bulannya. Harga kaca itu sendiri menurut Pardi tidaklah murah berkisar Rp.20 ribu per Kg belum lagi biaya transportnya ke Jember, jauhnya jarak untuk mendapatkan limbah kaca tidak akan lagi dikeluhkan oleh Pardi bila di Kecamatan Tempurejo ada toko kaca.
“Saat ini saya mempunyai empat orang karyawan yang membantu saya dalam membuat kerajinan kaca ini, bahan dasarnya selain limbah kaca, lem, tanah liat sebagai perekat juga juga pasir. Harga vas bunga mulai dari Rp.5000 hingga Rp.250.000, dan asbak kecil Rp.500.000. Pemasaran kerajinan kaca ini cuma di Jember saja seperti ditoko-toko maupun pasar seperti Pasar Tanjung, namun saya berharap kedepan kerajinan kaca Mandigu bisa dipasarkan keluar daerah mengingat kwalitasnya tidak kalah dengan daerah lain. Dari modal awal Rp.500 ribu saya mulai merintis usaha ini pada tahun 2009 lalu, sedang keuntungan bersih dari usaha kerajinan kaca ini sekitar Rp.1 juta per bulan ”tukas Pardi Ketua KUPP pengrajin limbah kaca Sinar Baru.
Sementara itu kepala Kantor Pemuda & Olahraga Kabupaten Jember Drs.Suparno mengungkapkan bahwa Kelompok Usaha Pemuda Pengangguran(KUPP) adalah program Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Propinsi Jawa Timur, di Kabupaten Jember sendiri yang menjadi binaan Dispora Jawa Timur hanya ada satu kelompok yakni pengrajin kaca Dusun Mandigu. Kelompok tersebut selain mendapat bantuan modal Rp.5 juta juga sebelumnya diberi pelatihan di Malang, bantuan tersebut diberikan oleh pemerintah propinsi untuk mengembangkan usaha yang dimiliki oleh masing-masing kelompok binaan. Rencana Jember pada tahun 2010 ini oleh Dispora Propinsi Jawa Timur masih akan melanjutkan program tersebut, rencananya Dispora Propinsi Jawa Timur akan menunjuk satu KUPP lagi di Kabupaten Jember.
“Program dari Dispora Propinsi ini bertujuan untuk mengentas pengangguran dengan membentuk KUPP di tiap-tiap Kabupaten dan Kota, dengan KUPP tersebut diharapkan mampu mengurangi pengangguran sehingga mereka bisa terampil berusaha untuk menghidupi dirinya sendiri. Persyaratan untuk dapat bantuan dan pelatihan dari Propinsi Jawa Timur kelompok usaha tersebut harus mengajukan usulan proposal terlebih dahulu, setelah proposal tersebut diterima maka perwakilan Dispora Propinsi Jawa Timur akan melakukan tinjauan lapangan terhadap keberadaan kelompok usaha tersebut. Saya sangat mendukung program KUPP dari dari propinsi mengingat manfaatnya sangat besar sekali, selain itu dengan adanya program seperti ini mampu menciptakan peluang usaha bagi pemuda yang masih mengganggur,”ungkap Suparno.