Senin, 05 September 2011

DI TTG NASIONAL, JEMBER KIRIM PENGHALUS KAYU AREN

JEMBER – Alat penghalus kayu aren yang digunakan sebagai finishing (tahap penghalusan) kerajinan manik-manik, sumpit dan cowek bakal diikutsertakan dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Juni 2009.
Berkat alat itu berbagai produk kerajinan kayu aren bisa bernilai seni tinggi serta dikenal masyarakat luar Jember, bahkan luar negeri.

Kabid Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Manusia (TTG dan SDM) Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) Kabupaten Jember, Tombak Pramudya, mengatakan gelar TTG Nasional dimaksudkan sebagai upaya pengembangan informasi TTG dan forum penggalian serta pengembangan TTG berbasis pemberdayaan masyarkat. “Tujuannya untuk menggali gagasan dan pengembangan TTG sekaligus peningkatan pemberdayaan masyarakat,” bebernya.

Gelar TTG Nasional itu, bakal digelar mulai 6-10 Juni 2009 di Propinsi Riau tepatnya di Kota Pekanbaru diikuti seluruh kabupaten di Indonesia.
“Rencananya, acara itu akan dibuka langsung Presiden tanggal 6 Juni 2009,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu daerah daerah di Indonesia bisa tukar informasi terkait pengembangan TTG setempat. “Kesempatan itu akan digunakan oleh masyarakat sebagai medi tukar-menukar informasi pemanfaatan TTG yang dikembangkan,” tegasnya.

Ia mengatakan, kendati Jember tak bisa menampilkan semua TTG tapi setidaknya, alat penghalus kayu aren sudah cukup mewakili sebagai teknik pengembangan kerajinan lokal.
Bahkan, produk kerajinan dari TTG ini cukup dikenal masyarakat luar Jember, bahkan dunia internasional. Sebab, kerajinan manik-manik dan sumpit sudah menembus pasar dunia.
“Selain TTG alat penghalus kayu aren, kita juga akan mendemonstrasikan beberapa TTG lainnya dalam bentuk visual,” tambahnya.

TTG secara visual akan menambah wawasan masyarakat luar Jember. “Minimal harapan kami bisa menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat luas,” imbuhnya lagi.
Dia menjelaskan alat penghalus kayu aren ini banyak dimanfaatkan untuk finishing hasil kerajinan berbahan kayu aren atau kelapa (glugu, Jawa). Jenis TTG yang akan dikirim adalah dari Desa Tutul Kecamatan Balung.
Warga di sana merakit TTG ini sendiri menggunakan dinamo dipadu bahan karet dengan tenaga dari listrik. “Untuk membuat alat tersebut tidak terlalu rumit. Masyarakat biasanya merakitnya sendiri. Maka di arena TTG Nasional kita akan demonstrasikan,” pungkasnya.


Sumber: http://magnetcendana.blogspot.com/2009/05/di-ttg-nasional-jember-kirim-penghalus.html

Minggu, 04 September 2011

LANTAI KAYU AREN DIMINATI DI JEPANG

Kesukaan orang Jepang pada lantai rumah yang terbuat dari kayu berwarna cerah ternyata bukan harga mati. Lantai berwarna kelam dari bahan kayu aren pun mulai disukai sebagai alternatif dan dianggap funky. Informasi ini dikemukakan Manajer Marketing PT.Sakura Sentral, Ellen Langi MBA, berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai produsen dan eskportir building material. Biasanya, katanya, konsumen Jepang lebih senang lantai kayu berwarna cerah, sebaliknya konsumen Eropa dan Amerika lebih menyukai kayu berwarna agak gelap.Namun khusus untuk lantai kayu aren, konsumen Jepang ternyata mau kompromi.

PT Sakura Sentral tidak mengalami kesulitan soal mengolah kayu aren, sebab perusahaan dan ekportir bahan bangunan terbesar di Sulawesi Utara ini sudah berpengalaman mengolah bahan baku sejenis, yaitu batang kelapa menjadi mebel,. Itulah bisnis awal perusahaan keluarga Langi yang berbasis di Kotamobagu, Sulut ini.
Dengan produk andalan daun pintu dan lantai dari kayu nyato,lingua, lasi dan aren, PT Sakura Sentral secara reguler mengapalkan ke mancanegara satu konteiner (20 feet) setiap minggu. Semua pelanggan itu kami dapatkan dengan rajin ikut pameran, termasuk PPE sejak tujuh tahun lalu.

Sayang di PPE sekarang ini orang bulenya sedikit sekali, sedangkan buyer dari Timteng berjubel. Buyer dari Timteng kebanyakan mencari barang-barang murah, padahal buatan kita kan kualitas ekpor, katanya.



Sumber: http://arengasugar.multiply.com/journal/item/16/LANTAI_KAYU_AREN_DIMINATI_DI_JEPANG

Sabtu, 03 September 2011

Bagaimana Membuat Mainan Kayu?

Membuat mainan kayu? Apakah sulit? Bagaimana caranya? Apa saja yang dibutuhkan ? Mungkin ada ribuan pertanyaan mengenai pembuatan mainan kayu bagi orang yang awam. Dalam artikel ini saya akan sedikit berbagi mengenai cara membuat mainan kayu, jadi mungkin anda memiliki waktu luang dapat belajar membuat mainan kayu, setidaknya untuk anak tersayang atau bahkan lebih jauh lagi anda bisa menjadi pengusaha mainan kayu.
Dalam membuat mainan kayu ada beberapa tahapan tahapan yaitu :
  1. Tahap pembahanan : Tahap pertama ini sangat kritis karena memnentukan presisi produk yang dihasilkan, biasanya menggunakan mesin mesin agak besar seperti Circular saw, table saw. Operatornya biasanya memiliki pengalaman lebih banyak dibanding bagian lainnya. Potongan kayu kayu tadi akan menjadi bagian bagian yang lebih kecil lagi.
  2. Tahap Pengamplasan pertama : Setelah menjadi bagian bagian yang lebih kecil maka dimulai dengan tahapan pengambplasan pertama dengan menggunakan amplas kasar, biasanya masih menggunakan alat yang dinamakan SANDER, CIRCULAR SANDER. Dalam tahap penting untuk mendapat hasil dasar yang baik.
  3. Tahap Penutupan pori pori : Setelah dilakukan pengamplasan maka dilakukan pentutupan pori pori. Jika hasil kayu ingin natural maka dilakukan penutupan dengan sanding natural, jika ingin dilakukan SOLID COLOUR maka sanding dilakukan dengan menggunakan warna primer putih. Lalu setelah kering, media kayu diamplas kembali dengan amplas halus. Setelah di amplas maka masuk ke tahap pengecatan.
  4. Tahap Pengecatan : Tahap pengecatan ini sangat penting karena media yang di cat itu harus bersih dan bebas debu. Jika kotor maka hasilnya tidak akan baik.
  5. Tahap Top Coat : Setelah cat kering maka bisa dilakukan proses Pernish, ada macama jenis finishing yaitu Glossy, Semi Gloss atau doft.
  6. Tahap Pemasangan : Setalah bagian bagian tapi mengering maka saatnya pemasangan pemasangan bagian bagian kecild ari kayu seperti roda, base, kawat kawat, tali dan lain lain.
  7. Tahap Packing : Setelah itu siapkan plastik shrink, dipotong lalu dipanaskan dengan heat gun.

Sumber:
http://mainankayu.com

Jumat, 02 September 2011

Uniknya Kerajinan Gelang Kayu

Siapa sangka bahan kayu bisa diola menjadi aneka ragam gelang unik dan cantik. Dengan aplikasi warna cerah di sana sini, membuat produk kerajinan tangan ini selain dibeli wisman juga diburu pembeli lokal di segmen anak-anak remaja. Gelang kayu tidak bisa ditemui di ritel-ritel modern seperti toko aksesori yang ada di pusat perbelanjaan sekelas supermarket dan mal . Gelang unik ini justru banyak ditemukan di pasar seni tradisional yang ada di Bali, bahkan hampir semua pasar seni tradisional dan toko oleh-oleh khas Bali menjual produk ini. Penyebabnya tak lain karena gelang kayu merupakan salah satu kreativitas perajin lokal Bali , dengan kapasitas produk menyasar pasar wisatawan asing.
Murni, salah satu pedagang yang mengandalkan gelang kayu sebagai mata dagangan prospektif di tokonya. Permintaan yang tinggi baik dari para ABG lokal dan wisatawan mancanegara membuat pedagang di lantai dasar Pasar Ubud ini menyetok lusinan gelang kayu.
“Pasarnya cukup cerah, paling banyak digemari remaja Bali dan wisatawan asal Australia dan Asia . Warna cerah serta ukurannya yang relatif besar menjadi daya tariknya, gelang jenis ini juga sedang tren,” katanya saat ditemui Bisnis Bali , Rabu (2/3) kemarin.
Beragam model, warna, serta ukuran gelang kayu tersedia di tokonya. Murni mengaku, dalam sehari mampu menjual hingga 30 pcs gelang kayu. harga satu gelang bervariasi, tergantung ukuran, harga di kisaran Rp 5.000 – Rp 20.000 untuk satu gelang.
Murni mengatakan, gelang-gelang unik tersebut didatangkan dari perajin setempat. Bahan baku utama adalah kayu albesia, tapi ada beberapa gelang yang berasal dari kayu mahoni bahkan jati. Gelang-gelang tersebut dilapisi cat air yang cerah. Dengan polesan politur membuat gelang kayu tampil makin berkilau.
Pilihan warna yang beragam membuat gelang cantik tersebut sering disesuaikan dengan busana yang dikenakan pembeli. Bahkan, tak sedikit wisatawan yang membeli lebih dari satu, penggabungan warna-warna cerahnya membuat tampilan pemakai makin ceria. “Biasanya satu tangan memakai dua hingga tiga gelang,” katanya.
Murni mengaku keuntungan menjual gelang kayu cukup menggiurkan. Dari menjual satu gelang ia mengaku mendapat untung sekitar Rp 3.000 – Rp 5.000, harga akan lebih mahal jika pembelinya wisatawan mancanegara.
 
 
Sumber:
http://www.bisnisbali.com

Kamis, 01 September 2011

Menyelami Proses Pembuatan Gelang Tasbih dari bahan dasar Kayu Kuka


12896179681947952285
Gelang Tasbih
Setelah kita mengetahui proses pembuatan berbagai jenis batu, sekarang kita akan membahas proses pembuatan Gelang Tasbih ataupun Kalung Tasbih yang terbuat dari Kayu Kuka. Kayu Kuka diperoleh dari buah pohon Kuka kemudian dipotong-potong sesuai dengan keinginan pembentukan gelang atau kalung.
Biasanya dipotong dadu atau pun bulat. Kayu Kuka atau Fuqoh atau Qoukah yang berasal dari Nigeria berbeda dengan jenis kayu lain, kayu tersebut akan jatuh seperti batu jika dimasukkan kedalam air dan akan tenggelam, dan tidak akan timbul lagi.
Bahan dasar kayu ini diperoleh dari Iran, Nigeria, Turki dan Mesir dan diperoleh dari pedagang Indonesia yang melakukan transaksi dengan pedagang luar. Tanaman Kuka seperti tanaman palm yang memiliki buah berbahan dasar kayu. Bahan dasar pembuatan gelang tersebut bukan berasal dari batang ataupun akar, tetapi buahnya. Buah Pohon Kuka memiliki inti (biji) sama seperti buah kelapa sawit. Berbeda dengan inti kelapa sawit yang diselimuti dengan minyak sawit tetapi Inti buah Kuka diselimuti dengan kayu Kuka. Kayu yang menyelimuti inti inilah yang dijadikan bahan dasar pembuatan gelang Tasbih.
Kayu Kuka dipercayai oleh sebagian orang memiliki manfaat, mengobati berbagai penyakit dan mengusir roh-roh jahat (Note: bagi yang mempercayainya). Dengan adanya Gelang Tasbih dan Kalung Tasbih, umat Islam dapat berzikir dimana saja dan kapan saja disamping sebagai perhiasan.
Pengrajin Kayu Kuka ini dapat kita temui di Kampung Keramat dan dikerjakan oleh home industry. Pada waktu saya berkunjung ke Kampung Keramat saya menemui rata-rata remaja yang mengerjakan kerajinan ini. Di waktu senggang, mereka bekerja sambil bercanda dan tak ada beban diwajah mereka.
Baiklah sekarang kita akan melihat proses pembuatan Gelang Tasbih yang berasal dari Kayu Kuka.
  1. Tahap ke-1 adalah pencucian dan perendaman buah Kuka.
    1289617589730405738
    2. Buah Kuka yang dibelah menjadi dua

    12896169991259968891
    1. Perendaman Buah Kuka
  2. Tahap ke-2 adalah pemotongan buah Kuka menjadi dadu.
    12896174501090286507
    3. Potongan Buah Kuka
  3. Tahap ke-3 adalah membuat lubang tempat benang.
  4. Tahap ke-4 adalah tahap penghalusan sisi kayu tahap 1 (dengan gerinda dan pasir)
  5. Tahap ke-5 adalah perangkaian dadu-dadu tersebut dengan benang.
    12896173011394709005
    5. Penghalusan/Finishing Buah Kuka

    1289617789777293778
    6. Gelang Tasbih

1289617847739404851
4. Melubangi Buah Kuka



Sumber:
http://wisata.kompasiana.com